“Tanjungpinang” berasal dari kata “Tanjung” yang artinya adalah sebuah daratan yang menjorok ke laut, dan kata “Pinang” yang adalah sejenis tumbuhan atau tanaman pohon Pinang (sejenis Palm).
“Tanjungpinang” merupakan petunjuk titik navigasi pelaut tradisional untuk suatu tempat yaitu "Pintu Masuk" ke "Sungai Bintan” yang terletak di antara daratan “Senggarang besar” dan daratan “senggarang kecil” (sepanjang pesisir rawa daratan Tanjungpinang sebelah utara) terus ke “hulu Sungai Carang / sekarang disebut "Sungai Riau” yaitu cabang antara “Sungai Carang” dengan “Sungai Timun/Sungai Galang” yang merupakan pusat kawasan dari kerajaan Melayu Malaka atau “Negeri Riouw” (Kerajaan Riau) pada abad ke-16 tepatnya 27 September 1673 yang dibangun atas perintah Sultan Johor Abdul Jalil Shah III (1623-1677).
Merupakan misteri yaitu mungkinkah “Tanjungpinang” juga dahulu dikenal / disebut dengan sebutan “Bukit Batu” berdasarkan “Prasasti” (batu bertulis) abad ke-11 di Pasir Panjang? Masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
“Tanjungpinang” merupakan petunjuk titik navigasi pelaut tradisional untuk suatu tempat yaitu "Pintu Masuk" ke "Sungai Bintan” yang terletak di antara daratan “Senggarang besar” dan daratan “senggarang kecil” (sepanjang pesisir rawa daratan Tanjungpinang sebelah utara) terus ke “hulu Sungai Carang / sekarang disebut "Sungai Riau” yaitu cabang antara “Sungai Carang” dengan “Sungai Timun/Sungai Galang” yang merupakan pusat kawasan dari kerajaan Melayu Malaka atau “Negeri Riouw” (Kerajaan Riau) pada abad ke-16 tepatnya 27 September 1673 yang dibangun atas perintah Sultan Johor Abdul Jalil Shah III (1623-1677).
Klik gambar untuk memperbesar
Merupakan misteri yaitu mungkinkah “Tanjungpinang” juga dahulu dikenal / disebut dengan sebutan “Bukit Batu” berdasarkan “Prasasti” (batu bertulis) abad ke-11 di Pasir Panjang? Masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Kembali ke awal :
- Penemuan “Prasasti” (batu bertulis) dalam huruf “Pranagari” Hindu-Budha yang terdapat di Pasir Panjang diperkirakan oleh peneliti berasal dari abad ke-11 menyatakan bahwa “telah berdiri sebuah kerajan penting – Kerajaan Bentan yang dikatakan merupakan pusat perdagangan dan pelayaran dengan pusat kerajaan di “Bukit Batu” (betulkah diperkirakan adalah dataran berbukit batu sepanjang pesisir pantai Barat Tanjungpinang atau “Senggarang kecil” atau disebut juga “Bukit Tanjungpinang” ?) dengan rumor rajanya yang termasyur yaitu, Iskandar Shah.
- Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 dengan pelarian Sultan Malaka – Sultan Mahmud Shah (1488-1528) ke Bentan dengan membuat pertahanan di Kopak dan Kota Kara, sampai dengan perkiraan penelitian akan bukti keberadaan Portugis di Tanjungpinang pada 1519 dengan rumor “Benteng” yang dibangun Portugis dan terletak di “Bukit Tanjungpinang” serta “Penjara” yang terletak di Jl. Penjara-Tanjungpinang pada masa sekarang ini, masih merupakan tanda tanya besar dan merupakan bukti penting yang berhubungan dengan Prasasti abad ke-11 tentang "Kerajaan Bentan" dan masuknya tentara Portugis di Tanjungpinang pada abad ke-15.
Catatan gambar:
"Pulau Biram Dewa" merupakan sebuah pulau kecil bekas benteng Kerajaan Melayu - Negeri Riouw (Kerajaan Riau) abad 16 yang dilengkapi dengan dok untuk kapal "Lancang Kuning" yang sekarang dikenal sebagai Kawasan Situs Sejarah "Melayu Kota Piring".
Mungkinkah?
Mungkinkah?
- Sebutan "Riouw" (Riau) berasal dari bahasa Portugis yaitu "Rio" yang berarti "Sungai"?
- Yang dimaksud dengan "Kopak" itu adalah "Dompak" sekarang ini? sedangkan..
- Yang dimaksud "Kota Kara" adalah sebuah kota di "Pulau Karras"?