
Mengingat bahwa alumni SMANSA tidak seluruhnya berdomisili di Tanjungpinang maka, dengan memperalatkan dan pengembangan ilmu telematika ini lah, kita dapat mempersatukan antara satu dengan yang lain dalam waktu yang relatif bersamaan. Contoh umum yang sehari-hari kita pergunakan adalah alat komunikasi yaitu telepon dan atau mobile phone. Alat ini lah yang akan mendekatkan kita dengan yang lain. Namun alat tersebut masih memiliki kekurangan-kekurangan yang perlu kita benahi baik dari segi jumlah yang akan kita komunikasikan, biaya yang akan kita keluarkan maupun data si penerima pesan yang dapat kita simpan. Untuk itu project pilot yang mungkin kita katakan obsesi ini adalah pengembangan informatika menuju SMANSA GO INTERNATIONAL dengan upaya lintas alumni, siswa dan guru-guru yang berkepentingan. Pertanyaan yang bakal timbul adalah apa urusan kita selaku alumni dengan project satu ini? Dan kenapa kita sebagai orang yang tidak berhubungan lagi dengan sekolah harus disibukan dengan penanganan pengembangan sekolah yang tidak lagi sebagai tempat kita tuntut ilmu...
Sebagai alumni kita pernah menuntut ilmu di SMANSA, kita dididik dan dibina menjadi orang yang bercita-cita setinggi langit, menuntut ilmu di jenjang yang setinggi-tingginya... pernah kah kita berpikir apa guna pembinaan tersebut dan disiplin ilmu yang telah kita tuntut dengan kata lain setinggi langit itu? NIHIL dan NONSENSE serta juga WORTHLESS. Apabila akhirnya pengetahuan dan ilmu itu menjadi barang superior yang tidak bisa dibagi dengan bilangan apapun. (Lah koq jadi ceramah :p)
Baik kembali ke IT Consulting Consortium ini, yang rata-rata dan bahkan semua yang bergabung merupakan orang-orang non Telematika, percaya? baik mungkin saya ngaur. Dengan titel kesarjanaan Ekonomi apa mungkin ngerti telematika, apakah dengan titel Kesarjanaan Ilmu Pemerintah ngerti telematika, apakah juga dengan titel Kesarjanaan Teknik Sipil, Architect, landscape ngerti telematika? Indonesia memiliki sistem pendidikan yang sangat dikagumi oleh luar negeri, dimana kalo kita ditanya "DO YOU KNOW?" dan kita akan menjawab "YES I DO" tidak pernah pula kita mengatakan "NO I DON'T" kenapa? Dengan sistem pendidikan yang katanya terjelek di mata disiplin pendidikan International, manusia Indonesia memiliki keunggulan yang selalu mengatakan "SAYA BISA". Kalo Saya bisa maka Kamu juga bisa.
Pengembangan IT khususnya di Provinsi Kepulauan Riau merupakan tuntutan dan terobsesi juga kita akan skala prioritasnya, sehingga dengan mengumpulkan alumni yang pengen menyumbang pemikiran serta kepengen belajar tentang ilmu satu ini, Kami rasa tidaklah ada kata "you are not welcome", Every Alumni are Welcome to Joined... semakin rame semakin pula membuka peluang kita untuk "GO PRO".
Jauh kali!!! OBSESI OBSESI DONG! TANPA OBSESI MANUSIA MAU JADI APA!!!
Kita perlu memiliki obsesi untuk menjalankan sesuatu. IKASMA dibentuk dengan sekumpulan manusia-manusia SMA N 1 dan secara kodrati SMA N 1 lah yang akan mendapat predikatnya. Mengembangkan IT berarti kita berusaha mendekatkan diri antara satu dengan yang lain, dengan wadah yang ada situs IKASMA-Tpi kita mengharapkan akan menjadi rumah kita bersama, dimana kita bisa berbagi suka duka, bersenda gurau, membicarakan peluang bersama, baik itu antara sesama alumni maupun siswa SMAN1 secara khusus. Kita akan coba mengembangkan dan menciptakan situs yang serba informasi dari e-library, e-database, e-admin, bahkan juga e-class, bisa juga sih mengembangkan e-teacher... apaan tuh? bila berminat untuk mengetahuinya... Mari bergabung... kita sangat membutuhkan tenaga dan pemikirannya...
Satu obsesi yang terpenting adalah memberikan pembekalan kepada adik-adik yang lagi menuntut ilmu di SMANSA untuk mengenal lebih dini tentang telematika ini dan bukan hanya mengenal permainan Counter Strike atau semacamnya... :)