Comment From Bung Donny (96)

Terima kasih bang Andy dan bung Donny atas waktu dan tempatnya,

Wison, SEKhusus untuk bung Donny, seorang pemimpin adalah seseorang yang mampu menerima masukan, pandangan dan kritikan, hal-hal yang telah menjadi masukan oleh bung Donny, Kak Wison terima dengan segala lapang dada.

Sebelum beranjak jauh saya perlu memperkenalkan diri sehingga tidak timbul dan tidak berprasangka kak Wison ini tipe aktivis "asbun". Bung Donny saya sebut Bung karena telah mampu memberikan kontribusi yang cukup buat kami yang mungkin lebih diatas untuk menilai dapat menjadi pemimpin masa depan karena mampu membaca dan memberikan sekedar pesan kepada yang layak untuk diberikan.

Saya adalah orang biasa yang tidak biasa, mengemban tugas politis dan banyak sekali amanah yang harus saya jalani diluar baik terdaftar maupun tidak, untuk profil yang visible silahkan kunjungi
friendster ini. Tulisan-tulisan yang tertulis pada weblogs saya bukan pada saat saya bergabung dan jelas saya belon gabung dengan IKASMA. Misi yang saya bawa adalah mengemban amanah pengabdian masyarakat dan penekanan adalah pada sesi pengkaderan penerus bangsa dan dikhususkan rekan-rekan Smansa Tanjungpinang, dan hal ini juga diemban beberapa senior (kita katakan) yang bekerja tanpa pamrih.

Misi pertama yang berhasil kita lakukan atau saya jelasnya adalah penerapan administrasi organisasi kepengurusan kesiswaan dan hal ini juga menjadi tugas saya selaku yang dipercayai oleh Kepala Sekolah Smansa Tanjungpinang Ibu Elfizah. Program-program lain yang akan bakal kami laksanakan akan sangat banyak sekali dengan sesi kepemimpinan dan tidak lupa mengembalikan masa jaya perpolitikan smansa tanjungpinang dengan pembekalan politik Pancasila Smansa Tanjungpinang khususnya adalah berusaha mengurangi rasa dengki dan kesombongan diri karena menjadi anak Smansa dan tidak asal bunyi tanpa berpikir nantinya yang bakal melanjuti perguruan tinggi serta terjun ke masyarakat. Artian lain bahwa Smansa bukanlah namanya namun yang diharapkan adalah SDM yang bisa membawa amanah sebagai manusia Pancasila seutuhnya.

Soal kritis ataupun bahasa kurang ajar saya terhadap rekan yang duduk di bangku panas, hal itu tidak bisa terhindari apabila amanah yang harus saya kerjakan secara konstitusi. Saya mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan dan tersinggung di dalam hati. Secara implisit saya bukanlah orang yang bisa dipuji dari segala hal, namun masukan bung Donny akan menjadi catatan pribadi saya. Untuk jelasnya apa yang telah berlaku di Smansa Tanjungpinang apabila ada sumur diladang kunjungan sangat diharapkan. Silahkan saksikan apa yang telah berlaku saat ini dan nantinya.

Tidak lupa harapan saya pribadi bukan hanya minta perhatian mengingat dan menimbang banyak sekali keperluan dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masing-masing rekan di masyarakat dan keluarga. Sehingga penjelasan apapun bentuknya bukanlah hal yang amat penting namun yang penting adalah ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, prasojo serta legowo. Persoalan tentang siapa saja bisa bergabung bukan pada keputusan saya, bang Andy ataupun bang Eko, mengingat kami hanya orang biasa yang berniat untuk memberikan terbaik untuk rumah sendiri. Ada hal yang sangatlah penting adalah untuk tetap menjaring komunikasi kita semua alangkah baiknya bisa diberitahukan alamat email di weblogs bang Andy.

Comment Positive From Friend

Mas Andy,
-------------------------------------------------
Terima kasih atas respon yang mas Andy berikan. Saya sudah mengetahui bahwa Andri memang sedang melanjutkan studi di Jepang, tepatnya di kota Hokkaido, melalui beasiswa Monbukagakusho (beasiswa pemerintah Jepang) dengan sebelumnya mengikuti pendidikan bahasa di Malaysia selama lebih kurang setahun.

Adapun pertanyaan saya tentang boleh tidaknya alumni dari luar SMANSA ikut bergabung dalam IKASMA, hal ini dikarenakan adanya informasi yang disampaikan Kak Wilson di halaman website lainnya bahwa yang berhak menjadi anggota IKASMA adalah orang-orang yang min pernah bersekolah di Smansa Tpi, walaupun tidak sampai selesai. Hal itu ditegaskan lagi oleh kak Wilson atas tanggapan beliau terhadap komentar saya. Karena adanya perbedaan pendapat antara mas Andy dan kak Wilson tentang siapa yang berhak menjadi anggota IKASMA, ya monggo kakak-kakak berdua berdiskusi lagi untuk siapa sebenarnya IKASMA ini dibuat dan apa tujuannya.
Website IKASMA

Untuk kak Wilson, terima kasih juga sudah memberikan tanggapannya. Kalau boleh saya memberikan masukan, ada baiknya IKASMA dimulai dari sesuatu hal yang kecil terlebih dahulu, baru nanti perlahan-lahan menjadi besar. Di blog mas Andy saya baca tulisan kak Wilson bahwa, "SMANSA akan Go International". Itu sih sangat baik, namun apakah cukup visible untuk saat ini. Sebelum saya berkunjung ke blog mas Andy, saya baca situs dari sijori tentang terpuruknya prestasi SMA di Tanjung pinang untuk 2 tahun terakhir ini. Kalau saya pribadi tidak begitu tertarik membahas penyebab keterpurukan tersebut dengan berusaha mencari siapa yang harus dipersalahkan atau dicari kambing hitamnya, tapi saya lebih suka untuk mempertanyakan apa yang harus dilakukan untuk menggenjot prestasi siswa, at least berdasarkan target yang ditetapkan sekolah (small target yang cukup visible). Kalau memang nantinya bisa melebihi rata-rata tingkat kabupaten, propinsi, nasional, atau internasional sekalipun, ya alhamdulillah. Tapi awalnya, think small in order to get optimal results.

SMA Negeri 1 Tanjungpinang

Contoh lainnya, untuk menjangkau para alumni dari generasi terdahulu merupakan usaha yang luar biasa susah. Walaupun sekarang segala sesuatu sudah berbasis IT, tapi tetap saja masih ada alumni yang gaptek dan tidak begitu banyak berinteraksi dengan internet. Selain itu, walaupun mungkin mereka berinteraksi dengan internet, hanya segelintir orang yang iseng seperti saya memasukkan kata kunci SMANSA Tanjung Pinang ke mesin google, yang lainnya barangkali lebih sibuk dengan hal lainnya sesuai dengan tuntutan hidupnya masing-masing, dan ini sah-sah saja jika orang memiliki skala prioritas tertentu dalam hidupnya. Bukan berarti trus kita menjudge bahwa mereka tidak peduli lagi dengan SMANSA. Mereka mungkin tidak berkiprah di SMANSA, tapi berkiprah untuk hal yang lebih besar lainnya menurut kaca mata mereka masing-masing. Bagi yang memang ada waktu terlibat dengan SMANSA ya monggo, bagi yang nggak bisa, mungkin mereka memiliki cara lain untuk memajukan bangsa ini.

Saran saya, coba bina hubungan dengan siswa-siswa khususnya kelas tiga (small scope) dengan "memasarkan" kepada mereka manfaat bergabung dalam IKASMA sehingga diharapkan mereka agar mereka tertarik nantinya untuk melirik dan berkontribusi dengan IKASMA. Ini lebih realistis, khan? Apalagi kak Wilson dari lulusan ekonomi, tentu lebih pahamlah dengan marketing strategy.. smile.... Saya tidak tahu apakah mas Andy sudah mendapatkan jawaban email baik dari Pak Eko maupun Andri. Bagi saya kalaupun email tersebut belum terjawab, saya berusaha untuk berpositive thinking, kenapa belum terjawab juga. Pak Eko tentunya sangat sibuk dengan urusannya yang luar biasa, baik di UI maupun di lembaga-lembaga nasional, apalagi sejak beliau diangkat menjadi Profesor termuda di UI. Tentu beliau memiliki skala prioritas tersendiri dalam pekerjaannya. Begitu juga Andri yang sibuk dengan program master nya di Hokkaido University. Moga kita nggak pernah berpikir miring, "kacang lupa kulit". Namun demikian, usaha kak Wilson dan mas Andy selama ini untuk tidak henti-hentinya menghimbau aluni bergabung di IKASMA, patut untuk diteruskan dan saya sangat menghargainya. Tambah rumusan lagi nih, kak... Jadi, selain think small in order to get optimal results, positive thinking and please determine the right scale of priorities.

Satu lagi, ada baiknya kita lebih memusatkan perhatian kita ke arah terbinanya kerja sama dari pada sekedar menghujat dan menyalahkan suatu lembaga, pemerintah dan sebagainya. Kenapa saya menuliskan hal ini, karena beberapa tulisan kak Wilson cukuplah membuat pihak-pihak tertentu untuk tidak memilih bekerja sama dengan kak Wilson, terutama yang ditujukan kepada pemerintah. Saya mengerti kok, mungkin akan terlontar pernyataan dari kak Wilson, saya khan ingin menyuarakan kebenaran dan hal senada lainnya. Namun, apa cara seperti itu merupakan cara yang efektif untuk menasehati penguasa? Kak Wilson bisa saja memberikan nasehat lemah lembut secara langsung ke pihak bersangkutan, tanpa harus dibeberkan ke khalayak umum. Jangan jauh-jauh ke pemerintah deh, kita saja jika diposisikan, pilih mana dinasehati oleh seseorang secara hikmah secara tersembunyi, atau dinasehati secara terang-terangan di depan orang ramai. Sungguh tidak enak rasanya ditelanjangi di depan publik, bukan? Yang terjadi penguasa bukannya menerima kebenaran yang kita sampaikan, tapi ya malah sebaliknya menjadi antipati dengan si pemberi nasehat. Hasilnya, kerja sama dengan penguasa pun tidak berjalan dengan baik. Padahal alumni SMANSA itu banyak sekali dari penguasa, khususnya TPI.

Kalau muncul pernyataan, mana mau mereka mendengarkan kita dengan cara halus seperti itu? Saya malah balik bertanya, apakah dengan cara kasar membuka aib penguasa di depan umum membuatnya menjadi berubah? Sudah banyak kasus di Indonesia ini usaha perubahan dengan cara kekerasan, apakah menghasilkan perubahan yang diharapkan? Malah kekerasan demi kekerasan dari penguasa tetap saja berlangsung. Jadi nambah lagi, think small, with the right scale of priorities, smart actions and positive thinking in building relationship with significant others.

Mengenai apakah IKASMA akan dibuka untuk non SMANSA, monggo dirumuskan lagi oleh pengurus inti IKASMA.Saya sering bertemu dengan orang-orang asing yang kemampuannya menurut saya biasa saja, tapi luar biasa dalam membina hubungan kerja sama dalam team, tidak pernah mengedepankan kelemahan atau aib rekan kerjanya, menghargai pendapat orang lain, dan bekerja dari hal yang kecil terlebih dahulu. Hasilnya, luar biasa menciptakan sesuatu yang besar. Sebaliknya, saya sering juga bertemu dengan orang-orang Indonesia yang pintarnya luar biasa, tapi sulit dalam membina kerjasama dengan orang lain, merasa pintar sendiri, mudah mengumbar aib dan kelemahan rekan kerjanya, berpikir global tapi tidak tahu bagaimana memulainya dari kecil. Hasilnya, hanya terungkap dalam sebuah wacana tanpa ada hasil nyata yang berarti yang bisa dikontribusikan untuk bangsa.

Wallaahu'alam. Mohon maaf jika masukan panjang lebar dari saya ada yang menyinggung perasaan baik, mas Andy maupun Kak Wilson. Semoga mas Andy dan kak Wilson bisa melihat sisi positif dari apa yang saya sampaikan dan mengabaikan sisi-sisi negatif dari tulisan saya.

From Donny,
August 25, 2007

IKASMA FORUM

Ini adalah sebuah forum baru bagi kamu-kamu yang ingin bertanya, bertukar pikiran, atau ingin memberikan sumbangsih saran, kritik, atau apa saja guna mendukung keberadaan situs IKASMA Tanjungpinang serta kegiatan-kegiatannya.

Nah bagi kamu-kamu yang gregetan dan penasaran, silahkan mencurahkan segala apa yang ada dipikiran kalian tentang IKASMA kita yang satu ini. Merupakan sumbangsih yang besar bagi para alumni khususnya, bahkan untuk teman-teman serta adik-adik kita yang masih duduk di bangku sekolah.

Kalian dapat mencari di alamat ini http://forum.ikasma-tpi.com/. Segala sesuatu dimulai dari bawah tentunya agar semua dapat merasa memiliki, menjaga, serta untuk kita semua tentunya maka dibuatlah forum seperti ini. Nah, tunggu apa lagi?